Bandara Internasional Lombok Beroperasi Juli 2011

0 komentar

Mataram – Mulai Juli 2011, Pulau Lombok akan memiliki bandara baru berskala internasional. Bandara internasional Lombok akan menjadi bandara utama transportasi udara khususnya dari internasional ke kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini disampaikan oleh Gubernur NTB Zainul Madji saat ditemui di kantornya, Mataram, Jumat (18/3/2011). “Juli bandara baru kita beroperasi di Lombok Tengah, kapasitasnya dua kali lipat dari Selaparang (Mataram),” katanya. Zainul Madji menambahkan Bandara Internasional Lombok memiliki luas lahan 9 kali luas dari bandara Selaparang Mataram. Luas bandara ini mencapai kurang lebih 550 hektar . “Selain bandara baru, ada 6 pelabuhan yang diperbaiki, dananya Rp 25 miliar,” katanya. Bandara Internasional Lombok mampu didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 dan pesawat Airbus. Penerbangan langsung yang bisa dilayani antaralain Lombok-Singapura, Lombok-Malaysia. Selain bandara internasional yang segera beroperasi, NTB memiliki bandara domestik dan bandara perintis. Yaitu Bandara Selaparang Mataram yang mampu didarati Fokker 100 dan 737 A500. Ada juga Bandara Brang Biji di Sumbawa Besar yang bisa didarati Fokker 27 dan Bandara Salahudin Bima bisa didarati Fokker 27. (hen/qom)

Sumber: DETIK.COM

BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL)

3 komentar

Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) yang baru dibangun di Dusun Slanglit Desa TanaK Awu Kabupaten Lombok Tengah. Bandara ini sebagai pengganti Bandar Udara Selaparang di Mataram yang memiliki keterbatasan tidak dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar.

Bandara dipilih karena dinilai bebas opstacle (kendala perputaran) pesawat yang memerlukan manuver untuk pendaratan. Kemungkinan akan menjadi bandara alternatif ketiga di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng dan Bandara Ngurah Rai di Denpasar untuk penerbangan internasional pesawat Airbus seri A 380. Bandara Selaparang di Mataram di lahan 70 hektar hanya memiliki panjang landasan 2.100 meter lebar 40 meter tidak dapat diperpanjang lagi. Ada kendala opstacle karena sekitarnya ada bukit.
Pembangunan landas pacu BIL semula direncanakan 2.500 meter dan konstruksinya sudah selesai, diperpanjang 250 meter. Nantinya agar bisa didarati pesawat berbadan lebar B 747 terbatas sebelum diperpanjang landasannya menjadi 3.500 meter. Peningkatan panjang landasan tersebut untuk mengantisipasi peningkatan penerbangan setelah kehadiran investor membangun kawasan wisata Mandalika di selatan Lombok Tengah.

Bandara Lombok ini diperhitungkan mampu melayani dua juta orang penumpang pada tahun pertama, 2010 dan hingga 2015 mencapai 2,4 juta orang. Kalau sebelumnya dibangun untuk bisa didarati pesawat hingga type Boing 737-400 akan dapat menampung pesawat Boing 767, Airbus 320, MD 11 dan Boing 747-400.


Lokasi bandara di atas lahan seluas 595 hektar, biaya pembangunannya semula direncanakan Rp665 miliar bertambah menjadi Rp802 miliar. Ditanggung bersama oleh PT Angkasa Pura I Persero, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp802 miliar. AP I menanggung Rp652 miliar untuk landas pacu, fasilitas operasional dan keselamatan penerbangan serta bangunan lain. Pemprov NTB menyiapkan Rp110 miliar guna membangun taxiway, apron dan fasilitas penunjangnya. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp40 miliar untuk areal parkir, jalan lingkungan dan fasilitas penunjang.